Review Jurnal
Review Jurnal
tentang Kecerdasan Buatan
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas ke-3 Mata Kuliah Softskill Pengantar
Teknologi Sistem Cerdas. Reviewer jurnal ini adalah :
Nama : Shabrina Jamilah
NPM : 16118620
Kelas : 3KA07
Adapun jurnal yang akan direview yaitu :
Judul : Analisis
Digital Assistant versi Cortana, Siri dan Google Now
Tahun : 2015
Penulis : Ii.
Supiandi
Publikasi : Infotech Journal Vol.1, No 2
ISSN : 2460-1861
REVIEW
·
Latar
belakang
Semakin moderennya zaman teknologi dan informasi menuntut manusia melakukan upgrade informasi dan teknologi. Alat komunikasi yang tadinya hanya untuk bertelepon, mengirim SMS dan MMS sekarang lebih canggih. Berbicara menggunakan telepon merupakan budaya yang sudah sering kita jumpai saat ini. Dibalik telepon itu kita mendengar lawan bicara, namun bagaimana kalau lawan bicara kita adalah perangkat telepon itu sendiri? Pengguna smartphone saat ini sudah terintegrasi dengan namanya digital assistant yang di pelopori oleh Siri, kemudian munculah Google Now dan Cortana. Digital Assistant sebenarnya sudah tidak asing lagi yang sering kita jumpai dalam dunia informatika dan teknologi informasi, prinsipnya dibalik telepon anda mendengarkan lawan bicara akan tetapi lawan bicara kita adalah perangkat elektronik tersebut yaitu smartphone yang serba mutahir yang dimana kegunaanya untuk memfasilitasi manusia dalam melakukan kegiatan dengan menggunakan perintah suara langsung pada smartphone (speech Recognition).
· Tujuan
Untuk menjelaskan perkembangan sistem informasi dan teknologi khususnya pada smartphone.
· Metode penelitian
Penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini menggambarkan secara fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.
· Pembahasan
Layaknya asisten atau sekretaris pribadi dalam
dunia nyata, asisten digital bisa kita perintahkan untuk mencatat jadwal rapat,
mengirim email, melaporkan prediksi cuaca hari ini atau besok, melakukan pencarian
hal tertentu, memutar musik, menelepon seseorang. Terdapat tiga digital asisten
smarthpone yang populer yaitu : Cortana pada Windows Phone, Google Now pada
Android, dan Siri pada iOs. Ketiganya ini menggunakan metode yang sama dalam
mengeksekusi perintah dari pengguna, yaitu menggunakan suara oengguna atau speech
recognition. Untuk mengaktifkan digital asisten, Siri dan Cortana menggunakan
hardware button sedangkan untuk Google Now cukup ucapkan “Ok,Google”.
Penulis melakukan perbendingan dari ketiga
digital asisten melalui perbandingan Voice, Interface, dan Voice
Activation end Touch Activation.
Hasil perbandingan itu adalah sebagai berikut :
Spesifikasi |
Cortana |
Google Now |
Siri |
Peluncur aplikasi |
yes |
yes |
yes |
Prediksi cuaca |
yes |
yes |
yes |
Kalender |
yes |
yes |
yes |
Pengaturan alarm |
yes |
yes |
yes |
Pencarian dengan ketik |
yes |
yes |
no |
Pengingat orang |
yes |
no |
no |
Akses dengan aplikasi |
yes |
no |
no |
Melakukan panggilan |
yes |
yes |
yes |
Mengirim pesan atau email |
yes |
yes |
yes |
Memainkan musik |
yes |
yes |
yes |
Pengenalan musik |
yes |
yes |
no |
Pencarian |
Bing |
Google |
Bing,Wolfram Alpha |
· Kelebihan jurnal
o
Menggunakan
bahasa dan penulisan yang mudah dipahami
o
Pembahasan
ringan
o Membantu pengguna smartphone untuk mengetahui fitur pada digital asistennya masing-masing
· Saran
Teknologi selalu berkembang. Jadi hasil
perbandingan antara ketiga digital asisten ini mungkin kurang akurat untuk
kedepannya karena adanya perkembangan teknologi tidak terkecuali pada smartphone
dan digital asistennya.
KESIMPULAN
Digital asisten membantu kita mempercepat dalam
melakukan perintah tertentu pada smartphone, dengan begitu memiliki
nilai efisiensi. Walaupun tidak sehebat layaknya Jarvis pada film fiksi Iron Man,
kita tetap dapat merasakan memiliki asisten pribadi walaupun hanya seputar
perintah pada smartphone. Namun pada perkembangan saat ini, digital
asisten tidak hanya melakukan perintah pada smartphone, tetapi juga pada perangkat
elektronik lain seperti TV, lampu, speaker dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar
berkomentarlah dengan bijak dan etika berbahasa yang menjadi karakter makhluk berakal