Membaca Dunia


Tulisan :Edgarhamas, gen.saladin

Dunia kita sudah berubah banyak. Setiap detik ada saja inovasi hebat, setiap menit ada kelahiran generasi baru, setiap jam ada peristiwa yang mencetak sejarah besar, dan setiap hari wajah bumi berubah oleh ide dan gagasan. Dan disitulah kita perlu bertanya; apakah kita benar-benar menguasai ritme zaman yang bergerak cepat?

Atau tergopoh-gopoh seperti ketinggalan kereta malam yang tak akan kembali. Meninggalkan kita, jauh, dan kita hanya bisa menunggu kereta baru. Itupun kalau ada, sebab hari sudah terlalu malam.

Walaupun kamu lahir di tanah Sunda, tapi kini kamu bisa membaca peristiwa di Ankara. Sekalipun jejakmu masih berputar di Jawa, tapi kini kamu bisa melihat apa yang terjadi di Vienna. Namun sayangnya, kita lebih sering menggunakan gadget untuk scroll-up media sosial dan membaca notifikasi daripada mentadabburi kemana arah dunia.

Sebab permasalahan setiap hari bertambah, jangan sampai kapasitas kita menghadapi masalah tidak bertambah. Bayangkan, ketika Kaum Muslimin masih dakwah diam-diam di Makkah, Allah sudah turunkan Surat Ar Ruum yang memberitakan sebuah headline konflik Internasional antara Romawi dan Persia. Allah seperti memberi sinyal, bahwa walaupun kita masih merangkak naik, tapi kita harus tahu apa yang terjadi pada dunia.

Sebab suatu saat nanti kita akan digulirkan untuk memimpinnya, seperti generasi Sahabat yang hanya dalam waktu tak sampai 30 tahun, benar-benar menaklukkan Romawi dan Persia. Dari nothing menjadi everything.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup mereka, tanggung jawabku juga

Perputaran Cinta Mahluk